“Ketika saya ke Bintan, saya disambut dengan plang yang bertuliskan “Selamat datang di kawasan konservasi padang lamun.” Bayangannya apa? Oh di sini ada padang lamun. Terus saya sangat excited untuk datang mencari si padang lamun itu. Ternyata tidak banyak ya. Saya mikirnya karena kawasan, jadi kirain lebat gitu.”
(Siti Nurohmatiljanah Setiawan)
Siti awalnya tidak tahu apa itu lamun. Sebagai orang Sunda, ia malah sempat mengiranya lamun sunda, bukan tumbuhan laut. Namun, gapura yang berdiri tegak dan bertuliskan kawasan konservasi padang lamun itu membuatnya penasaran tentang lamun.
Sumber: Siti Nurohmatiljanah Setiawan's Instagram
Satu hektar lamun dapat menyimpan 740 pon (sekitar 336 kg) karbon per tahun. Jumlah ini setara dengan emisi karbon dari sebuah mobil saat menempuh jarak sekitar 6.212 km.
2. Habitat bagi biota laut
Satu hektar padang lamun dapat menampung 40.000 ikan dan 50 juta hewan invertebrata seperti teripang, kepiting, tiram, udang, dan siput.
3. Tempat pemijahan dan makanan spesies hewan
Lamun juga menjadi sumber makanan bagi hewan-hewan laut yang terancam punah seperti dugong dan penyu. Hilangnya lamun otomatis hilangnya pula sumber makanan mereka.
Sebagai yayasan pertama yang berinisiatif di bidang konservasi lamun, Lamun Warrior hadir dengan semangat agar satu-satunya tumbuhan berbunga di laut itu tidak menjadi anak tiri dibandingkan mangrove dan terumbu karang.
“Orang-orang banyak yang belum tahu kalau lamun itu ternyata bisa ditanam, dibudidaya, dan diolah,” ujar Siti, Co-founder sekaligus CEO Lamun Warrior.
Awalnya, Lamun Warrior berfokus ke edukasi pengenalan lamun. Namun ternyata, tidak semua orang memiliki minat untuk diedukasi. Tantangan itulah yang pada akhirnya membuat mereka riset lagi untuk menunjukkan bahwa lamun itu memiliki peran yang impactful dan penting untuk dijaga. Sehingga pada tahun 2023, Lamun Warrior berdiri kembali (reborn) dengan melakukan penanaman yang dilaksanakan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, yaitu 28 Oktober 2023.
Sumber gambar: mongabay.co.id
Sumber: Siti Nurohmatiljanah Setiawan's Instagram“Ternyata orang-orang kalau konservasi itu pada concern ke mangrove sama terumbu karang. Jarang ada yang ke lamun. Kalau begitu, lamun di sini yang katanya kawasan konservasi saja jumlahnya sedikit, bagaimana kalau orang-orang semakin engga concern ke lamun? Ya, semakin hilanglah lamunnya,” ucap Siti.
Padahal, lamun merupakan salah satu dari tiga ekosistem laut yang berperan penting sebagai penopang kehidupan laut dan darat. Lamun atau seagrass memiliki beberapa peran, diantaranya adalah sebagai berikut.
Padahal, lamun merupakan salah satu dari tiga ekosistem laut yang berperan penting sebagai penopang kehidupan laut dan darat. Lamun atau seagrass memiliki beberapa peran, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Penyerap karbon
Luas padang lamun hanya sekitar 0,1% dari total dasar laut. Meskipun begitu, lamun ternyata dapat menyimpan hingga 11% karbon organik yang terkubur di lautan.
Satu hektar lamun dapat menyimpan 740 pon (sekitar 336 kg) karbon per tahun. Jumlah ini setara dengan emisi karbon dari sebuah mobil saat menempuh jarak sekitar 6.212 km.
2. Habitat bagi biota laut
Satu hektar padang lamun dapat menampung 40.000 ikan dan 50 juta hewan invertebrata seperti teripang, kepiting, tiram, udang, dan siput.
3. Tempat pemijahan dan makanan spesies hewan
Lamun juga menjadi sumber makanan bagi hewan-hewan laut yang terancam punah seperti dugong dan penyu. Hilangnya lamun otomatis hilangnya pula sumber makanan mereka.
Lamun Warrior
Minimnya perhatian terhadap lamun membuat Yogie Arry dan Siti Nurohmatiljanah Setiawan mendirikan Lamun Warrior (LW) pada 1 Maret 2020, bertepatan dengan Hari Lamun Sedunia.Sebagai yayasan pertama yang berinisiatif di bidang konservasi lamun, Lamun Warrior hadir dengan semangat agar satu-satunya tumbuhan berbunga di laut itu tidak menjadi anak tiri dibandingkan mangrove dan terumbu karang.
“Orang-orang banyak yang belum tahu kalau lamun itu ternyata bisa ditanam, dibudidaya, dan diolah,” ujar Siti, Co-founder sekaligus CEO Lamun Warrior.
Awalnya, Lamun Warrior berfokus ke edukasi pengenalan lamun. Namun ternyata, tidak semua orang memiliki minat untuk diedukasi. Tantangan itulah yang pada akhirnya membuat mereka riset lagi untuk menunjukkan bahwa lamun itu memiliki peran yang impactful dan penting untuk dijaga. Sehingga pada tahun 2023, Lamun Warrior berdiri kembali (reborn) dengan melakukan penanaman yang dilaksanakan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, yaitu 28 Oktober 2023.
Sumber gambar: mongabay.co.id“Karena LW itu rata-rata anak muda, jadi kita coba buat momentum kayak di Hari Sumpah Pemuda,” tutur Siti.
Terhitung hingga saat ini, Lamun Warrior berjalan dari hulu ke hilir. Pergerakannya tidak hanya sebatas penelitian, tapi juga sampai ke implementasi seperti budidaya, penanaman, hingga pengolahan lamun.
1. Konservasi
Terhitung hingga saat ini, Lamun Warrior berjalan dari hulu ke hilir. Pergerakannya tidak hanya sebatas penelitian, tapi juga sampai ke implementasi seperti budidaya, penanaman, hingga pengolahan lamun.
1. Konservasi
Lamun Warrior aktif melakukan penanaman lamun, baik di pantai maupun di laboratorium. Mereka juga mengembangkan Kalkulator Lamun, sebuah fitur di situs resmi Lamun Warrior yang membantu menghitung potensi penyerapan karbon dan menunjukkan berapa banyak lamun yang perlu ditanam untuk mengimbangi emisi karbon kita.
Sumber gambar: Lamun Warrior's Instagram2. Kampanye dan Edukasi
Lamun Warrior juga aktif menyebarkan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya ekosistem lamun, baik melalui media sosial maupun kegiatan lapangan. Mereka juga membuka program volunteering agar masyarakat bisa ikut langsung menjaga dan memulihkan ekosistem pesisir yang paling penting bagi masa depan.
3. Solusi Kreatif
Lamun Warrior menciptakan berbagai produk yang bernilai ekonomi dan ekologis tinggi seperti kertas lamun, sabun lamun, dan SULAM (Sutra Lamun). Produk-produk ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lamun.
Sumber gambar: Dokumentasi PribadiSelain itu, mereka juga menggagas program “Bank Lamun” yang mengubah kumpulan lamun kering menjadi bahan baku produk yang ramah lingkungan (eco-friendly). Program ini juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat pesisir.
Serasah Lamun: Dari Sampah Jadi Berkah
“Kok orang-orang ngebersihin serasah lamun di pinggir pantai, terus dibakar ya?” Sebuah pertanyaan yang muncul di benak Siti ketika melihat lamun-lamun kering itu dibakar.Sama seperti daun coklat yang berguguran, serasah lamun yang berserakan di pesisir pantai tentunya mengganggu keestetikan pantai. Sehingga orang-orang tentunya membersihkan serasah lamun dengan cara dibakar. Ada juga yang menjadikannya sebagai kompos, tapi dengan jumlah serasah lamun yang banyak, engga mungkin semuanya dijadikan kompos, kan?
Begitu juga dengan jumlah serasah lamun yang lebih banyak dan padat akibat gerakan penanaman. Alih-alih melakukan konservasi agar dapat memberikan dampak positif bagi biota laut dan nelayan, lamun yang kering akibat paparan sinar matahari saat surut dan terpotong secara alami saat pasang lagi malah justru mengganggu pengelola pantai.
Kedua permasalahan inilah yang membuat mereka berpikir bagaimana cara menjadikan solusi yang bermanfaat agar dapat diterima oleh semua pihak. Mereka kemudian riset dan ternyata lamun kering tersebut dapat diolah menjadi kapas karena mengandung serat selulosa.
“Kita butuh 250 kilo serasah lamun untuk bikin 1 kilo kapas. Jadi, sebanyak apapun serasah lamun di pantai, tenang, kebutuhan kita juga banyak, kok.”
Serasah lamun tersebut diolah bersama masyarakat sekitar, khususnya ibu-ibu pesisir setempat menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Proses penenunan serasah lamun menjadi kapas, benang, dan kain dipintal dengan tenun bertujuan untuk menjaga kearifan lokal yang bernama mengelos/memintal. Langkah tradisional ini menciptakan pemberdayaan sekaligus cita rasa Nusantara.
Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi
Sumber gambar: Dokumentasi PribadiLamun Warrior sebagai finalis SATU Indonesian Awards 2024
Pada tahun 2024, Lamun Warrior menjadi finalis SATU Indonesia Awards kategori lingkungan, dan menerima Piagam Penghargaan dari Gubernur Kepulauan Riau atas kontribusinya dalam menjaga lamun.Tahun ini, mereka berkesempatan menjadi bagian dari World Expo 2025 di Osaka, Jepang. Di sana, Lamun Warrior memperkenalkan SULAM (Sutra Lamun) sebagai produk eco-friendly fashion karya perempuan pesisir Bintan.
Sumber gambar: Lamun Warrior's InstagramMeskipun penghargaan-penghargaan tersebut tidak dalam bentuk piala atau trophy, namun penghargaan yang diraih dalam level lokal, nasional, hingga internasional tersebut merupakan sebuah pencapaian bagi Lamun Warrior.
“Saya tuh engga mau terpaku pada penghargaan, kayak menang atau kalahnya. Yang penting orang-orang tuh tahu lamun, aja,” tuturnya.
Semoga Lamun Warrior terus menjadi inspirasi bagi gerakan konservasi lamun di Indonesia maupun dunia.
Referensi:
https://oceanfdn.org/id/lamun/
https://www.instagram.com/lamun_warrior/
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2025/09/18/lamun-warrior-membangun-keberlanjutan-lewat-edukasi-dan-pemberdayaan-masyarakat#google_vignette
“Saya tuh engga mau terpaku pada penghargaan, kayak menang atau kalahnya. Yang penting orang-orang tuh tahu lamun, aja,” tuturnya.
Semoga Lamun Warrior terus menjadi inspirasi bagi gerakan konservasi lamun di Indonesia maupun dunia.
Referensi:
https://oceanfdn.org/id/lamun/
https://www.instagram.com/lamun_warrior/
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2025/09/18/lamun-warrior-membangun-keberlanjutan-lewat-edukasi-dan-pemberdayaan-masyarakat#google_vignette
#APA2025-ODOP
Posting Komentar
Posting Komentar