Kampong Teripang: Wisata Edukasi Laut dan Rahasia Kolagen dari Teripang Emas

Posting Komentar
Siang itu, salah seorang teman bertanya, “Ada apa di Kampong Teripang?"
Pertanyaan tersebut membuat saya akhirnya menuliskan ulang pengalaman ini di sini.

Sebagai tempat yang mendukung school of fish dengan memberikan pengalaman kepada anak-anak hingga orang dewasa belajar bersama alam, saya jadi ingat bagaimana serunya waktu SD dulu bisa study tour ke WBL sambil berkenalan dengan segala hewan dan wahana yang ada di sana. Please take me back there, huhu.

Berawal dari niat wawancara untuk menambah informasi tentang lamun warrior, saya akhirnya berkesempatan untuk belajar tentang teripang, Kampong Teripang, hingga lamun pada waktu yang sama. Meskipun ilmu ini masih belum seberapa, tapi rasanya tidak afdol jika tidak menyimpannya di sini. Salah satu ilmu baru yang saya dapatkan adalah tentang teripang emas yang banyak diproduksi di Kampong Teripang.


Banyak orang menyebutnya sebagai gamat. Lantas, apa bedanya dengan teripang biasa?
“Teripang emas itu isinya air dan kolagen, jadi engga bisa dikeringkan. Beda sama teripang biasa yang bakal kisut kalau dikeringkan, nah teripang emas ini bakal mencair jika dikeringkan,“ papar seorang tour guide yang ada di Kampong Teripang.
Hewan laut ini memiliki segudang manfaat. Jurnal yang berjudul Karakteristik Kolagen Larut Asam Teripang Gama (Stichopus variegatus) mengutip bahwa kadar kolagen dalam teripang emas bisa mencapai 86% dari total protein pada tubuhnya. Jumlah yang sangat tinggi ini dimanfaatkan menjadi berbagai macam produk, mulai dari kolagen yang berbentuk bubuk sampai cair (liquid) yang diolah melalui proses hidrolisat kolagen.

Ada Apa Saja di Sana?

Perjalanan singkat selama kurang lebih 30 menit ini diawali dari longdrip cafe. Sebagai cafe collagen pertama di Indonesia, cafe ini tentu saja menyediakan berbagai menu makanan maupun minuman yang dominan dari collagen seperti collato (collagen ice cream) dan steam liumay.

Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi

Lokasinya yang jauh dari perkotaan dan jalan raya membuat suasana cafe ini menjadi tenang dan nyaman untuk mengerjakan tugas, kerjaan, atau sekadar ngumpul bersama teman. Dikelilingi oleh alam yang pastinya membuat siapa pun jadi betah berlama-lama di sana. Di dalam kafe juga dipajang beberapa produk kolagen dan suvenir sebagai etalase mini.

Selanjutnya, kami menuju ke area tengah yang biasanya menjadi tempat perkumpulan setiap organisasi atau komunitas yang mengadakan acara. Namun, karena tempat tersebut kosong pada hari itu, jadinya kami lanjutkan perjalanan ke housome store. Tempat ini menjual beraneka macam suvenir seperti tas, kaos, gantungan kunci, magnet kulkas, dan suvenir lain dengan harga yang bervariasi. Ada juga produk-produk dari kolagen teripang emas yang diklaim dapat bermanfaat untuk kesehatan tulang, sendi, sampai kulit. Tidak hanya itu, ada juga cookies dari protein ikan, lilin aromaterapi, sabun kolagen, lamun paper, hingga SULAM (sutra lamun) yang mayoritasnya diproduksi oleh penduduk setempat.

Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi
Setelah melihat produk-produk alam yang keren, perjalanan kami berlanjut ke taman. Banyak tumbuhan dan bunga yang bermekaran pada hari itu, seperti bunga air mata pengantin, bunga matahari, dan bunga telang yang ternyata bisa dijadikan sebagai teh. Kami juga melihat laboratorium-laboratorium yang digunakan untuk membudidayakan lamun, tapi sayangnya tempat-tempat seperti itu memang tidak diperbolehkan untuk didokumentasi karena mesin-mesin yang digunakan oleh mereka adalah mesin buatan mereka sendiri.
 

Berkaitan dengan Lamun Warrior

Lamun merupakan tempat tinggalnya teripang. Sehingga, Kampong Teripang dan Lamun Warrior itu saling berkaitan. Berdasarkan penuturan dari CEO-nya, mereka dulu berada dalam naungan satu komunitas, tapi sekarang sudah berbeda entitas. Kampong Teripang menjadi perusahaan yang bergerak di bidang edu-ekowisata. Sementara Lamun Warrior merupakan NGO atau yayasan yang jumlah timnya lebih kecil dibandingkan Kampong Teripang.

Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi

Kampong Teripang juga membudidayakan teripang langsung di laut, tepatnya di Kelong Melamun untuk menjaga nilai-nilai keberlanjutan (sustainability values) sekaligus populasi teripang. Lokasinya berbeda dengan Kampong Teripang karena Kelong Villa Melamun berlokasikan di tengah laut. Selain sebagai kantornya Lamun Warrior, pengunjung juga dapat merasakan petualangan laut secara langsung seperti snorkeling, berkano, memancing, dan masih banyak lagi pengalaman yang dapat dirasakan ketika mampir ke Kelong Villa Melamun.

Referensi:
Safithri, M., Tarman, K., Suptijah, P., & Sagita, S. N. (2020). Karakteristik kolagen larut asam teripang gama (Stichopus variegatus). Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 23(1), 166-177.
Terbaru Lebih lama

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar